Pages

Monday, April 25, 2011

Cerita Pendek

Seperti yang udah gue bilang di postingan yang sebelumnya, gue suka banget nulis. Untuk ngisi kekosongan, biasanya gue akan nulis suatu cerita. Nah ada satu cerita lagi yang dulu gue tulis, tapi baru sempet di post sekarang. Ngga tau ada angin apa gue nulis ini. Tapiii, yaudah deh baca aja yaaaa :D

“ Aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu. Selamanya. Selama aku dapat bernapas, hanya ada kamu didalam hatiku. Aku ngga akan pernah meninggalkanmu. Apapun pasti akan ku lakukan untuk kamu,” lantun seorang lelaki yang sedang menyatakan perasaannya dengan sang pujaan hati.
Desir ombak, menambah keyakinan jiwa. Dibawah naungan sebuah pohon manis nan indah, aku merasa menjadi manusia pertama yang merasakan kebahagiaan. Terasa, dunia milik berdua.
Dunia menjadi saksi cintanya. Aku mungkin terlihat tersipu malu untuk menjawab perasaan seseorang yang telah berada di hadapanku kini. Tanpa tersadar, aku membentuk sebuah lengkungan di mulutnya. Ynag berarti senyum.
“ Aku pun begitu. Aku tak dapat membohongimu. Perasaan ini telah menjadi bintang bintang dan bulan serta matahari di dalam hatiku setiap saat,” ujarku malu malu.
Lembaran tanggal telah terus berganti. Penyakit itu pun terus menggerogoti tubuhku kini. Rambutku yang indah jika terkena sapuan angin, kini hanya sisa kenangan. Kaki ku yang dapat menopang tubuhku dulu, kini hanya sebagai pajangan. Tanganku yang dulu dapat membelai wajahnya dengan tulus, kini tak dapat lagi.
23 Nopember 2009, menjadi hari terakhirku di dunia. Aku menyesal mengapa dulu aku pernah membalas cintanya dengan begitu tulus. Seharusnya ku tak melakukan hal bodoh itu. Tetapi, hal itu dapat diperbaiki lagi, karena aku sudah berada di alam yang berbeda dengannya.
“ Ya Tuhan!! Mengapa kau ambil dia sekarang? Hamba belum siap Tuhan! Hamba-Mu ini sangat mencintainya ya Tuhan! Aku tak rela ia pergi Tuhan! Aku tak rela Tuhan! Mengapa kau sekejam ini pada hamba-Mu ini Tuhan? Apakah aku tak cukup pantas untuk-Nya Tuhan?” ucapnya dengan nada tinggi, disaat air dari Tuhan turun ke bumi yang sedang ia pijak.
Musim demi musim ia lalui tanpa harapan, sia sia, tanpa sama sekali perjuangan utuk melanjutlan terus hidupnya.

Jangan mencintai sesuatu dengan berlebihan. Karena, itu yang dapat membuat kita sakit di kemudian hari. Dikarenakan, mungkin ia harus meninggalkan kita lebih dulu.

No comments:

Post a Comment

Silahkan comment sepuas Anda! Saya suka comment Anda! :D:D