Hobi gue ini udah lama sih, sebelum gue tau laptop pun gue juga udah suka nulis. Nulis apa aja, berbagai gaya, berbagai topik dan tema. Yaa intinya gue suka nulis karna gue suka baca! Dan hobi gue itu alhamdulillah jadi sebuah rahmat buat gue. Di pelajaran bahasa indonesia kalo disuruh buat karangan atau apapun yang berurusan sama tulis menulis, alhamdulillah gue bagus. Itu yang gue rasain sekarang semasa SMP gue. Itu juga ngga lepas dari bimbingan guru bahasa indonesia gue, yaitu Pak Iwan. 2 tahun berturut-turut gue diajarin sama dia di smp. Thank you pak!
Kebosenan gue DULU itu biasanya gue isi dengan nulis cerita. Ngga terlalu penting deh nulis tentang apa, yang penting nulis. TAPI ITU DULU. Sekarang udah engga lagi, ngga tau kenapa males aja gitu. Dan udah mulai capek dengan tugas yang begituuuuu BANYAK. Nah dibawah ini sebuah cerita yang gue bikin dulu pada saat bosen. Rata-rata cerita gue ngga ada yang selese. Biasalah anak labil, hehe. Yaudah deh daripada banyak ngomong, langsung baca aja yaa hehe.
I love you Mom, I love you Dad!!
Kriiiiiiinnnnggggggg!!! Alarmku, yang sangat ku sayangi berbunyi. Alarm itu ku dapatkan dari mamaku tersayang, sebagai hadiah ulang tahun ku, pada saat aku berumur 9 tahun. Hari ini, ku bangun lebih awal karena aku ingin membuat sesuatu yang special untuk mamaku tercinta. Hari ini, dia berulang tahun yang ke – 38 tahun. Maka dari itu, aku ingin memeberikan kejutan untuk mama. Sebagai kejtan spesial, aku akan membuatkan sarapan kesukaan mama. Aku berharap, dengan ini ia bisa mengawali harinya dengan senyuman, bukan tangisan. Tetapi, aku pun ragu untuk membuatkan sarapan untuknya, karena aku tak bisa memasak. Aku sangat takut kalau masakan ku tidak enak, dan malah mebuat mamaku cemberut dipagi ini. Namun, aku tetap berpikir optimis, pasti aku bisa membuat masakan yang enak untuk mamaku.
Segera ku beranjak darikeranjang tidurku dengan semangat. Tak lupa ku ambil buku resep makanan. Didalamnya ada resep makanan kesukaan mamaku, yaitu Chicken and beef quiche. Ya, namanya terdengar sedikit asing. Itu adalah makanan Perancis. Ia sangat suka masakan masakan Perancis. Karena, makanan makanan Perancis, dapat mengingatkan cerita cerita bahagia antara mama dengan nenekku yang telah meninggal. Ya, mamaku dahulu tinggal bersama nenek dan kakekku di Perancis. Kakekku adalah salah seorang pegawai, yang dikirim kerja ke Negara mode itu. Maka dari itu, mama dan nenek juga ikut tinggal disana. mmm.. Enak sekali yaaa, aku juga ingin begitu. Hehe
Sepeninggal kakek karena penyakit jantung yang dideritanya sejak dulu, akhirnya nenek dan mama dipulangkan ke Indonesia. Mama mulai tinggal di Indonesia sejak ia berumur 15 tahun. Nenek setiap hari mengajari mama untuk berbahasa Indonesia dengan baik. Maklum, ia sudah 7 tahun tinggal di Perancis. Jadi, ketika pulang ke Negara nya sendiri, ia gelagapan tak karuan diajak berbicara dengan bahasa Indonesia. Padahal, mama lahir di Indonesia juga loh. Haha
Disaat mamaku berumur 18 tahun, nenekku meninggalkan mama untuk selamanya. Padahal, nenek sangat ingin mempunyai cucu. Tetapi, sebelum ia mendapatkan cucu, ia terlebih dahulu dipanggil Tuhan. Mulai saat itu, mamaku mencoba untuk hidup mandiri dan tidak merepotkan orang lain.
Saat lulus S3, mamaku berniat untuk melanjutakn sekolahnya hingga Magister di negeri luar. Tetapi, ia pun memepertimbangkan keinginannya itu. Dikarenakan biaya untuk memabayar sekolah di luar negeri, sedangkan pekerjaannya saat itu hanya menjadi pegawai salon dan seorang pelayan restoran. Dengan niat dan tekad yang kuat, mamaku akhirnya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya di Amerika.
Disaat ia melanjutkan sekolahnya di sana, ia bertemu dengan papaku. Papaku berasal dari Indonesia juga. Ia juga mendapatkan beasiswa sekolah disana, hanya tetapi papa lebih dulu 1 tahun dibandingkan mamaku. Akhirnya, cinta mereka berlanjut hingga mereka lulus sekolah. Setelah lulus, mereka berencana untuk menikah di kampung asalnya, yaitu Indonesia.
Menunggu 1 tahun setelah perkawinan mereka, akhirnya mamaku mengandungku. Mereka sangat senang ketika mereka tahu, bahwa sebentar lagi mereka akan menjadi orang tua. Kesehatan mama dan aku sangat diperhatikan oleh papa. Ketika umur kandungan mama sekitar delapan bulan setengah, papa harus meninggalkanku dan mama. Karena ada pekerjaan. Ia dikirim ke Dubai, dan berarti harus meninggalkan kami. Papaku sangat tak rela untuk meninggalkan Istrinya yang sedang hamil. Papa telah membujuk mama untuk ikut ke Dubai. Tetapi mamaku dengan senyum berkata “ Mas, kehidupan disana itu mahal. Lebih baik aku disini saja. Sayang duit mas. Sebaiknya duit kita ditabung untuk membiayai kehidupan anak kita kelak mas. Iya kan? Jadi, sebaiknya aku dan anak kita tidak perlu untuk ikut tinggal disana. Aku janji akan menjaga dan merawat anak kita ini dengan baik. Lagi pula, toh kamu pergi tidak terlalu lama kan, hanya 2 minggu saja. Jadi lebih baik aku disini saja.” Akhirnya papa ku mengangguk lemas. Esok harinya, papa meninggalkan ku dan mama seraya berkata “ Li, jaga baik baik anak kita ya. Aku tak mau sepulangnya aku ke Indonesia, ada berita buruk tentang anak kita. Dan kamu, jangan nakal selama papa pergi ya. Jaga mamamu dengan baik ya,” sambil mengelus perut mama dan meneteskan satu tetes air mata. “ Kamu juga ya mas, hati hati disana. Kalau sudah selesai pekerjaannya, segera pulang ya. Aku dan anak kita pasti akan merindukanmu.” Dan tak lama kemudian, papa melambaikan tangannya sembari tersenyum.
Dua minggu telah berlalu. Tapi, tak ada kabar dari papa, kapan ia mau kembali bersama anak dan istrinya. Mama mencoba menelpon hp papa, tapi tak ada hasil. Berkali kali mama mencoba, tetap saja tak bisa. Ketika mama sedang cemas memikirkan papa, bunyi telpon bordering keras seperti biasa. Mama segera mengangkat telepon itu dan bersuara dengan semangat, karena mama berpikiran itu papa. Tapi, itu ternyata telepon dari pihak penerbangan pesawat yang ditumpangi oleh papa, ketika beberapa hari yang lalu dengan tujuan Indonesia dari Dubai. Pihak penerbangan mengucapkan salam terlebih dahulu, dan berbasa – basi dahulu. Setelah itu ia menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi.
“ Kami dari pihak penerbangan mengucapakn maaf yang sebesar besarnya karena pesawat yang ditumpangi Bapak Fathur mengalami kecelakaan di Samudera Pasifik. Kami sedang berusaha untuk menemukan para korban. Tetapi…” Ketika itu mamaku sudah berlumuran air mata. Mamaku langsung memotong pembicaraan orang tersebut. “ Lalu? Tetapi apa? Pokoknya suami saya harus ketemu dengan keadaan sehat! Saya sedang mengandung anak kami! Jadi ia harus melihat anaknya kelak. Pokoknya saya tidak mau tau, suami saya harus ketemu dengan keadaan baik baik saja!” Mamaku segera menutup telfon dan menangis merana. Didalam pikirannya, bagaimana kalau memang papaku tak ditemukan. Tak lama setelah itu, mama langsung jatuh pingsan.
Sampai sekarang memang belum ada kabar yang sebenarnya. Jadi, sebenarnya kami tak tahu apakah papa masih hidup ataukah sudah tiada? Walaupun aku belum pernah melihat papa dengan mata yang telah diberikan Tuhan kepadaku, aku tetap sayang pada papa. Rasanya aku tak percaya jikalau papaku sudah tiada lagi. Aku merasa ia masih hidup. Tetapi, apa boleh buat? Tak ada bukti.
“ Heyy mom. Good morning mom!” kataku dengan sedikit nada kaget, karena tiba tiba mama muncul dari belakangku.
“ Hey my girl. What are you doing? Ini masih pagi. Ko kamu udah bangun? Tumben? Biasanya kamu kan harus dibangunin mama dulu, baru bangun.”
“ Mama, Happy birthday!!” aku segera memeluk mama yang badannya ku bilang sangat tinggi.
“ Owww.. thanks girl. I love you so much” mama mencium pipi dan keningku. Senangnya diriku.
“I love you too mom!” tak terasa air mata tlah jatuh dari mataku dan mamaku. Kami saling bergantian menghapus air mata. Aku menghapus air mata mama, dan mama menghapus air mataku. Bahagianya diriku. “Mom, yang ngasih ucapan selamat bukan Cuma aku saja loh. Nenek dan kakek di surge juga menitipkan kata selamat ulang tahun untuk mama tadi malam. Dan diluar sana, pasti papa sedang mencium foto mama, sembari mengucapkan kata selamt ulang tahun ya ma.”
“ Oww sayang. Makasih ya. Emang kamu anak mama yang paling the best deh.” Tak terasa lagi, mama menjatuhkan air matanya. Aku langsung menghapusnya dan berkata “ mom, hari ini adalah hari bahagia mama, jadi bahagialah ma hari ini. Jangan lah bersedih di hari yang cerah ini. Hiasi hari mama dengan senyuman ya. Jangan bersedih ya.”
“ Mama gak tau harus bilang apa sama kamu. Beribu beribu terimakasih mama kasih untuk anak mama tersayang deh. Hahaha..”
“ Hahahaha.. oya ma, aku punya hadiah spesial loh.”
“Apa?”
“ Mama tutup mata dulu ahh.”
“ Okey. Nih mama udah nutup mata mama.”
“Okey.” Aku segera mengambil makanan yang telah ku buat sejak tadi pagi tadi. Aku menyodorkan makanan itu dekat hidung mama. “ Ma, ini bau apa? Kalo mama bisa menebak bau apa ini, mama boleh mengambil nya. Tetapi, kalau tidak, aku yang akan menikmatinya.”
“ Ya ampun Dinda. Jelas mama tahu banget bau apa ini. Ini pasti makanan kesukaan mama kan? Ini cheese and chicken quiche kan,” sambil membuka mata. “ Tuh kan bener! Mama pinter kan? Haha!!” Mama memelukku kembali dan membisikkan suatu kalimat di telinga ku “ itu beli atau bikin sendiri din?” Aku lansung teriak dan berkata “Mama, pasti aku bikin lah. Masa hadiah spesial beli. Gak seru dong!!”
Catatan: Maaf kalo banyak salah kata, biasalaah ngga serius ngerjainnya hehehe
No comments:
Post a Comment
Silahkan comment sepuas Anda! Saya suka comment Anda! :D:D